Rabu, 11 Maret 2015

EFEK INTERAKSI DUNIA PARALEL


Efek Interaksi Dunia Paralel


Baru-baru ini, seorang fisikawan kimia asal Texas Tech University berhasil mengembangkan teori baru mekanika kuantum yang menganggap interaksi dunia paralel nyata. Dia juga menganggap bahwa interaksi bersama antara dunia paralel telah menimbulkan semua efek kuantum di alam semesta. Makalah sebelumnya diterbitkan dalam 2010 Chemical Physics, mengarah pada kolaborasi matematikawan Jeremy Schiff, dari Bar-Ilan University. Kemudian pada tahun 2012, makalah kelanjutan dipublikasi dalam Journal of Chemical Physics dan mencapai lebih dari 20,000 download, termasuk salah satu jurnal yang paling banyak di download.
Poirier secara harfiah telah mengungkap ide baru, bahwa partikel dasar (dunia) bukan hanya satu. Pendekatan Wiseman merupakan versi diskrit, dasarnya terbatas tapi mengisyaratkan partikel sangat besar. Seperti halnya yang telah dibahas, bahwa ilmuwan mengakui dunia paralel dimana saat ini hipotesis baru terus bermunculan, sebuah studi baru dimasa mendatang akan mengungkap kebenaran ruang waktu.

Efek Interaksi Dunia Paralel
Teori dunia paralel pertama kali dicetuskan Profesor Bill Poirier sekitar empat tahun lalu. Jelas, bahwa teori yang diungkapkannya menarik perhatian ilmuwan fisika, menuai banyak kontroversi ketika makalahnya diterbitkan dalam jurnal Physical Review X. 
Menurutnya, realitas kuantum bukan seperti gelombang, tapi terdiri dari beberapa ruang seperti dunia. Masing-masing dunia, setiap benda memiliki atribut fisik yang sangat jelas seperti posisi dan momentum. Di dunia itu, objek berinteraksi satu sama lain seperti halnya teori klasik. Semua efek kuantum termanifestasi sebagai 'interaksi antara dunia paralel terdekat'.
Spekulasi bermunculan dikalangan ilmuwan fisikan, dimana ide dunia paralel bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1957, Hugh Everett III mengeluarkan teori multi dunia dengan interpretasi mekanika kuantum. Tapi teori ini tidak mendefinisikan dunia dengan jelas, karena matematika yang mendasari teori kuantum berbasis gelombang standar. Dan sebaliknya teori yang diungkap Poirier tentang interaksi dunia paralel, merupakan teori yang dibangun berdasarkan ketepatan matematika.

Menurut Poirier, semua ini belum membuktikan apapun tentang sifat realitas. Eksperimen merupakan ujian akhir dari teori apapun, dan sejauh ini interaksi dunia paralel memprediksikan hal yang sama seperti teori kuantum standar. Sehingga semua analisis menyatakan dengan pasti bahwa hal itu mungkin saja benar.

Dalam kaitan teori interaksi dunia paralel yang diungkap Poirier, semua ini untuk berguna untuk mengejar tujuan yang jauh lebih praktis. Dia berusaha untuk mengembangkan metode komputasi yang lebih efisien dalam menggunakan lintasan kuantum. Bagaimana cara ilmuwan bisa mendapatkan semuanya dari lintasan (dunia) tanpa menggunakan gelombang apapun. 

Poirier mengatakan, ide ini tidak hanya konseptual tetapi juga berkaitan dengan terobosan numerik baru yang hampir pasti. Ilmuwan memberikan penafsiran baru fisika kuantum mekanik, pada dasarnya telah mengarahkan ilmuwan untuk menggunakan metode komputasi baru yang lebih menjanjikan untuk mengungkap dunia paralel.

0 komentar: