Sabtu, 25 Oktober 2014

Hacker Indonesia Sukses Obrak Abrik Data CIA Dan NASA


Hacker Indonesia Sukses Obrak Abrik Data CIA Dan NASA




JAKARTA-(IDB) : Bukan hanya serangan bentuk DDoS dan deface saja yang ternyata bisa dilakukan oleh hacker Indonesia dalam serangan cybernya ke situs pemerintahan Australia. Baru saja, dedemit dunia maya ini juga berhasil mengumpulkan beberapa data rahasia dari CIA Australia. 

Pantauan merdeka.com (14/11), hal ini pertama kali diungkap oleh akun Facebook bernama www.facebook.com/steril1337. Akun dengan alias Black'April tersebut membeberkan berbagai data dari database sistem pemerintahan Australia yang kemudian disimpan dalam pastebin.

Beberapa data yang diungkap pun sebenarnya bisa digolongkan kategori rahasia negara. Hal ini karena menyangkut adanya data dari CIA, NASA, dan berbagai misi yang akan diselenggarakan oleh agensi tersebut.

Untuk data yang pertama bocor adalah data mengenai agen CIA Nguyen Ricard. Data ini disalin dalam pastebin http://pastebin.com/7RnbRxa6.

Data yang kedua menyangkut username dan password pemilik akun di Ozi Pilots Online, sebuah situs yang mengindeks berbagai aktivitas terbang para pilot Australia. Data ini dibocorkan dalam http://pastebin.com/7FKJLytP.

Sementara, data mengenai pilot dan misi NASA diungkap melalui http://pastebin.com/Dv95UUwq. Selain itu, banyak lagi yang diungkap dalam pastebin tersebut.

Sampai saat ini sendiri perang cyber yang berkecamuk di Australia belum menunjukkan tanda usai. Hingga kini, hacker Indonesia terus berupaya merontokkan berbagai situs yang jadi afiliasi pemerintahan negeri kanguru tersebut.


ID-SIRTII : Ulah Hacker, IP Indonesia Terancam Diblok Negara Lain

Kegundahan atas ulah hacker Indonesia yang menyerang situs-situs penting Australia kembali diungkapkan Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Muhammad Salahudin atau akrab dipanggil Didin. 

"Mengaku hacker kok risiko yang sangat mendasar enggak dipikirkan, ini sangat aneh," ungkap pria asal Malang yang juga mengaku mantan white hack itu kepada merdeka.com, Kamis (14/11).

Menurut dia, kelakuan hacker ini bisa membuat internet protocol (IP) Indonesia diblok di sejumlah network akibatnya banyak transaksi baik dokumen atau pun e-commerce yang gagal.

Didin mempertanyakan apakah para hacker muda itu sampai berfikir sejauh itu yang mana akan merugikan bangsanya sendiri juga.

Sebelumnya, ID-SIRTII mengeluhkan ulah hacker muda yang tergabung dalam Anonymous Indonesia karena hanya merepotkan penjagaan keamanan situs penting pemerintah.

Didin mengatakan hacker muda Indonesia itu mengatasnamakan nasionalisme sempit tetapi menyengsarakan banyak pihak demi kejayaan diri sendiri atau kelompok, supaya tenar minta diakui padahal tidak peduli aksinya justru semakin mengundang masalah bagi jaringan Indonesia dan kemarahan pihak lain.

"Apa mereka tidak mikir orang seperti aku terpaksa harus meyakinkan counter part agar tidak ada balasan serangan yang sangat bisa jadi merontokkan jaringan kita, tetapi para ababil ini bersorak kemenangan menganggap pihak Australia misalnya sudah kibar bendera putih, di satu sisi jaringan kita drop turun kualitasnya karena ulah mereka berapa banyak pengguna dirugikan," kesalnya.

Untungnya, ujar Didin yang memiliki nama online Pataka, aset informasi Indonesia yang strategis tidak seberapa. Pihak counterpart, kata Didin, juga menjaga kondisi biar tidak makin keruh.

http://indo-defense.blogspot.com/2013/11/hacker-indonesia-sukses-obrak-abrik.html


0 komentar: