Jumat, 13 Maret 2015

PLANISPHERE

Planisphere, Penuntun Pengamatan Langit Malam

Ketika kamu bepergian dan akan mengunjungi negara baru atau lokasi yang baru, tentunya kamu membutuhkan sebuah peta sebagai penunjuk jalan agar tidak tersesat. Dan untuk itu kita punya peta dunia yang memberikan posisi negara-negara di seluruh dunia. Ada juga peta setiap negara, kota, bahkan area pelosoknya agar para pengembara tidak tersesat. Kalau tersesat maka tentunya yang paling mudah dilakukan adalah bertanya.
Nah untuk melihat langit pun kita butuh peta. Peta langit sama seperti peta yang kita kenal sehari-hari juga memberikan gambaran area dan posisi obyek-obyek langit. Untuk itu ketika seorang pengamat langit akan melakukan pengamatan, ia membutuhkan sebuah peta langit untuk bisa menentukan posisi obyek yang akan dilihatnya sekaligus untuk mengetahui apakah obyek yang dicari memang terlihat malam itu
Image result for PLANISPHEREPlanisphere berasal dari bahasa latin planisferum yang digunakan pertama kali di abad ke-2 oleh Ptolemy untuk menggambarkan representasi bola Bumi dalam peta pada sebuah bidang. Planisphere pertama kali digunakan sebagai gambaran bola langit pada sebuah bidang pada tahun 1624 oleh Jacob Bartsch yang merupakan menantu Johannes Kepler.  Planisphere merupakan proyeksi bola langit atau sebagian bola langit dalam sebuah peta bintang berbentuk lingkaran. Dengan menggunakan planisphere bisa diketahui obyek apa saja yang akan dapat diamati pada satu waktu tertentu dan dimana posisinya.
Dalam artikel ini, kami menyertakan sebuah planisphere sederhana yang dapat dibuat sendiri di atas kertas tebal atau sebuah karton manila. Planisphere terdiri dari 2 piringan proyeksi bola langit utara dan selatan serta sebuah kantong. Kedua piringan bola langit tersebut harus direkatkan saling berimpitan dan kemudian dimasukkan ke dalam kantong yang juga bisa dibuat sendiri. Wadah planisphere merupakan representasi dari waktu pengamatan yang akan membantu pengamat untuk melihat obyek langit apa saja yang ada pada waktu tertentu di bulan tertentu ketika disesuaikan dengan penanggalan yang ada di pola peta bintang.
Planisphere yang kami sertakan dalam artikel ini dapat digunakan dimana saja di sleuruh wilayah Indonesia.
Alat :
  • Gunting / Cutter
  • Pola planisphere yang dicetak di atas kertas / kartun
  • lem
Pola planisphere yang terdiri dari 2 pola langit utara dan selatan dan 1 pola wadah
Cara Membuat :
  1. Gunting pola peta langit untuk langit utara dan selatan
    Pola Peta Langit Utara, Selatan dan Wadah yang sudah digunting.
  2. Rekatkan peta langit utara dan selatan bolak balik dengan tanda segitiga hitam pada peta langit utara dan selatan saling berhimpit.
    Rekatkan kedua pola peta bintang utara dan selatan secara berhimpitan pada tanda segitiga hitam
  3. Gunting pola wadah peta langit tersebut.
  4. Potong / lubangi area untuk petunjuk waktu
    Potong area kotak yang diberi tulisan potong. Ini berfungsi sebagai jendela waktu yang akan disesuaikan saat pengamatan dengan memutar peta bintang.
  5. Oleskan lem pada bagian yang bertuliskan lem disini
  6. Lipat dan rekatkan pola tersebut sehingga saling berimpitan
    Wadah yang sudah dilubangi, dilem dan dilipat.
  7. Masukkan peta bintang ke dalam wadah dan gunakan sesuai petunjuk untuk melihat obyek langit malam ini
Planisphere sederhana yang bisa dibuat sendiri
Cara Menggunakan :
  1. Masukkan peta bintang langit utara bersesuaian dengan wadah utara dan peta bintang selatan bersesuaian dengan wadah bertuliskan selatan
  2. Putar peta langit sehingga jam bersesuaian dengan jam pengamatan
  3. Menghadaplah sesuai arah yang ditunjukkan peta langit (utara atau selatan)
Selamat mencoba dan Clear Skies!

0 komentar: